Rabu, 14 Oktober 2009

GRANGER DAN VAR INTEGRASI PASAR

1) GRANGER CAUSALITY

Uji Granger Causality adalah suatu meode analisis yang menjelaskan apakah suatu variable mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu arah saja.Uji granger pada intinya adalah melihat pengaruh masa lalu pada kondisi sekarang sehingga data yang digunakan adalah data time series.

Jadi dapat dikatakan bahwa apakah X menyebabkan Y atau tidak. Beberapa tahapan yang harus dilakukan saat menggunakan uji granger adalah ( Nachrowi:2006)

1) H0 :X tidak menyebabkan Y

Dalam regresi berarti semua koefesien regresi bernilai 0.sehingga hipotesis dapat dituliskan sebagai berikut :


2) Buat regresi penuh dan dapatkan Sum Square of Error ( SSE)


3) Buat regresi terbatas dan dapatkan pula Sum Square of Error (SSE)


4) Lakukan uji F berdasarkan SSE yang didapat dari dengan formula:


F = N-k SSE terbatas –SSE penuh

q SSE Penuh


dimana :

N: banyak pengamatan

K : banyaknya parameter model penuh

Q:Banyaknya parameter modal terbatas

5) Bila Ho ditolak , berarti X mempengaruhi Y. Cara yang sama juga dapat dilakukan untuk melihat apakah Y menyebabkan secara granger atau mempunyai pengaruh terhadap X.

Hal lain yang perlu diperhatikan dari formula pengujian diatas bahwa bila SSE model penuh sama atau mendekati SSE model terbatas, maka dapat dikatakan bahwa penambahan variable bebas X dalam model penuh tidak mempunyai arti memperkecil error atau dengan kata lain variable X tidak mempunyai pengaruh terhadap Y atau variable X tidak mampu menjelaskan variable Y secara significan.

Jadi rumusan hipotesa dari Granger Causality adalah :

Ho : X tidak Granger cause Y

Ha : X Granger cause Y


1) VAR ( Vector Autoreggession Model)

Model VAR merupakan model yang menggambarkan hubungan simultan antar variable. Adanya beberapa teori yang memberikan penjelasan berbeda dengan fenomena yang ada sehingga teori VAR muncul. Sims berpendapat bahwa jika terdapat hubungan yang simultan antar variable yang diamati, variable tersebut diperlukan sama sehingga tidak ada lagi variable endogen dan eksogen. Dari dasar pemikiran ini maka muncul VAR. Model VAR tidak banyak bergantung pada teori, tetapi kita hanya perlu memerlukan :

1. variable yang saling berinteraksi (menyebabkan) yang perlu dimasukkan kedalam sistem.

2. banyaknya variable jeda yang perlu diikutsetakan dalam model yang diharapkan dapat “menangkap”keterkaitan antar variable dalam sistem.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membentuk model VAR adalah melihat hubungan kausalitas antar variable. Bila berdasarkan uji causalitas keduanya menunjukan hubungan yang saling “menyebabkan, barulah dapat membentuk model VAR. Model dalam VAR digambarkan sebagai berikut:

Kelebihan model VAR adalah sebagai model yang sederhana dan tidak perlu membedakan mana variable endogen dan mana variable eksogen. Kemudian cara estimasi model VAR sangat mudah yaitu dengan menggunakan OLS pada setiap persamaan secara terpisah. Dan yang terakhir adalah peramalan dengan menggunakan model VAR pada beberapa hal lebih baik dibanding dengan persamaan simultan. Namun model VAR memiliki kekurangan salah satunya adalah semua variable VAR harus stasioner jika tidak maka harus ditransformasi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai model VAR membuat penelitian.


Atau


Yt dan Xt = Variabel yang diamati pada waktu ke t

Yt-1 dan Xt-1 = Variabel yang diamati pada waktu ke t-1

α1, βi, adalah koefisien regresi

Integrasi Pasar Keuangan

Pasar keuangan di suatu kawasan terkatakan terintegrasi secara penuh apabila masing-masing negara dalam kawasan tersebut telah menghadapi kebijakan dan atau ketentuan yang sama dalam pasar keuangan( singel set of rules),dimana investor dan penerbit asset mempunyai aset yang sama terhadap pasar keuangan dan diperlakukan secara sama ketika beroperasi di pasar keuangan ( Baele et all 2004).

Definisi integrasi juga terkait dengan the law of one price yang merupakan definisi lain dari integrasi keuangan. The law of one price ini pada dasarnya menyebutkan bahwa apabila suatu pasar keuangan dalam kawasan telah efesien dan suatu aset keuangan mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang identik, maka aset keuangan tersebut haruslah mempunyai harga yang sama,terlepas dari tempat transaksi keuangan dimana aset keuangan tersebut dilangsungkan.

Integrasi pasar keuangan merupakan isu yang khusus dan menarik dengan memperbandingkan baik pasar saham, pasar obligasi, pasar valuta asing, pasar komoditi, maupun pasar derifatif. Integrasi pasar biasanya hanya diterima secara intuitif. Balasa (1962) dalam buku Eijffinger dan Lemmen (2003:x) mendefinisikan pasar keuangan sebagai berikut: Integrasi pasar keuangan yang sempurna didefinisikan bahwa tidak adanya hambatan dimana tidak ada control modal atau hukum,peraturan institusional yang mencegah investor untuk mengubah portofolionya secara instant. Integrasi pasar keuangan ketika didefinisikan sebagai suatu pernyataan, mengacu pada tidak adanya hambatan sama sekali, sedangkan integrasi pasar keuangan ketika didefiniskan sebagai suatu proses maka hal tersebut mengacu kepada mengurangi hambatan –hambatan yang efektif integrasi pasar keuangan internasional.

Ketika pasar keuangan nasional atau domestic diregulasi dan terjadi liberalisasi terhadap arus modal internsional, perbandingan return pada asset keuangan yang diperdagangkan harus sama. Keempf dan Lorn melihat integrasi pasar keuangan jika investor mempertimbangkan instrument yang diperdagangkan didalam pasar –pasar tersebut sebagai subtitusi dan konsekuensinya adalah harga bergerak secara bersamaan, dimana hal tersebut dapat dilihat dari korelasi return.

Pagano (2002:1) menyatakan bahwa pasar keuangan terintegrasi ketika hukum satu harga dipegang. Integrasi pasar keuangan dapat diukur dengan membandingkan return asset yang diterbitkan dalam negara –negara yang berbeda–beda dan arus kas yang identik. Jika salah satu gagal untuk mengidentifikasikan asset yang identik, atau terjadi ketidakcocokan untuk perbedaan resiko, dapat disimpulkan bahwa pasar keuangan tersegmentasi meskipun sebenarnya mungkin keduanya terintegrasi.

Dikutip dari Rahmawati(2007), bebeberapa ahli keuangan telah mengemukakan beberapa metode didalam mengukur integrasi pasar keuangan dimana pengukuran untuk integrasi pasar yang berbeda dapat diklasifikasikan kedalam dua klasifikasi utama yaitu:

  1. Pengukuran dengan metode stastik dan ekonometrika
  2. Pengukuran yang berdasarkan pada pendekatan teoritis.

Pengukuran dengan metode statistic dan teknik ekonometrika menganalisis integrasi antara dua pasar yang konkret dengan interval waktu dan diperlukan periode sampel yang luas. Untuk pengukuran yang berdasarkan pada pendekatan teoritis dibagi lagi menjadi pengukuran berdasarkan cross market arbitrage dan pengukuran berdasarkan model equibirium. Pengukuran berdasarkan cross market arbitrase kelihatan lebih cocok ketika derivative dilibatkan dan strategi hedging merupakan focus analisisnya. Sedangkan pengukuran berdasarkan model Equibirium bermanfaat ketika mempelajari pasar yang sangat tidak lengkap dan untuk portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, meskipun data periode panjang diperlukan untuk menghitung berapa pengukuran tersebut.

Tidak ada komentar: